[PUISI MEKAR)
di taman depan rumah
di antara rumput dan rumpun rimbun
berayun-ayun di ujung daun sebagai embun
lalu bersijingkat di segala serat dan urat daun
tersenyum ranum
apakah kalian cium aroma aura-Nya?
puisi mekar sebagai sayap doa
menjeritkan harap dan cemas waktu
merindu
[DI ANTARA KELOPAK MAWAR]
adakah kalian dengar nyanyian rama-rama
mengalun dari daun ke daun, berjingkrak dari kelopak
ke kelopak? nyanyian dan tariannya begitu rampak
dalam iringan rampak rebana
apakah kalian cium aroma-Nya?
bibir merah puisi itu pun membasah
dibasuh dan diasuh oleh jemari kasih sayang tak berbilang
selalu mengelombangkan irama tembang kasmaran
[YANG MEMAR]
14/11/2011